Bimtek Diklat Sistem Informasi Manajemen Barang Dan Aset Daerah

Pemerintah kota atau kabupaten memiliki sistem informasi yang terintegrasi dalam hal mengelola barang dan aset milik daerah. Nama sistem itu adalah Sistem Informasi Manajemen Barang Dan Aset Daerah atau disingkat SIMBADA.

Barang dan aset daerah perlu dikelola dengan baik karena itu adalah unsur penting dalam meningkatkan proses pembangunan dan pelaksanaan pemerintah di daerah.

Sistem Informasi Manajemen Barang Dan Aset Daerah

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pemerintahan Dalam Negeri (PUSDIKLAT PEMENDAGRI) bekerjasama dengan para narasumber yang kompeten dibidangnya dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia akan mengadakan Pelatihan / Bimtek / Diklat / Barang dan Aset tentang : Sistem Informasi Manajemen Barang Dan Aset Daerah Pada:

Kegiatan ini diselenggarakan secara swadana yang dibebankan ke masing-masing peserta / SKPD dengan Biaya sebesar: Rp. 4.500.000,- (Empat juta lima ratus ribu rupiah) / Peserta  Dengan fasilitas yang di dapat peserta sebagai berikut: 1. Pelatihan selama 2 hari / Pembahasan Materi sampai dengan Selesai 2. Peserta Menginap (Twin-Shering); 3. Seminar Kit serta Tas ; 4. Coffee Break, Lunch dan Dinner (Selama Kegiatan Berlangsung) 5. Sertifikat Pelatihan 6. Konfirmasi Pendaftaran Peserta Selambat - Lambanya H-3 CATATAN : - Peserta di Jemput di Bandara (Peserta Group Minimal 5 Orang) (Peserta Wajib Konfirmasi) - Konfirmasi Pendaftaran Peserta Selambat - Lambanya H-3 - Untuk Peserta Group minimal 15 Peserta dapat Request Jadwal dan tempat - Syarat & Ketentuan Berlaku - Daftarkan Segera, Tempat Terbatas - BIAYA BIMTEK / DIKLAT / PELATIHAN YANG TERCANTUM SEWAKTU-WAKTU DAPAT BERUBAH

Konfirmasi Peserta:    021-2244.3223

021-2244.3223

admin@lkn.or.id

www.lkn.or.id / www.lkn.co.in

Tujuan Dilakukan SIMBADA

Dengan membuat Simbada ini maka Pemerintah Kota/Kabupaten akan mempermudah pekerjaan dalam hal:

• Mendata dan mengelola aset milik pemerintah daerah
• Memiliki data arsip tentang penilaian aset yang dibutuhkan pada saat membuat Laporan Neraca.
• Memiliki informasi yang akurat tentang barang dan aset daerah
• Pendistribusian barang dan aset untuk pihak-pihak yang membutuhkan bisa lebih terkoordinasi dengan baik dan teratur.
• Membuat standard kode akun barang dan aset menurut instansi masing-masing.
• Meningkatkan pemeliharaan terhadap barang dan aset serta penggunaan secara efektif dan efisien.
• Mencegah adanya barang dan aset yang hilang atau tidak jelas pemilikannya.
• Memperlancar proses pengawasan dan penggunaan barang dan aset daerah.

Karakteristik dari aplikasi SIMBADA

Sistem Informasi Manajemen Barang dan Aset Daerah yang dibuat untuk tujuan diatas, harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berpedoman pada Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Pemerintah Daerah.
2. Bisa menampilkan data barang dan aset milik daerah secara keseluruhan maupun per satuan kerja, misalnya per bidang Kesehatan, Pendidikan, Sosial, Tata Kota, dan sebagainya. Agar diketahui bidang mana saja yang penggunaannya masih harus dibenahi.
3. Bisa dikostumisasi, artinya aplikasi itu tidak baku, tapi bisa di atur sesuai kebutuhan dan kondisi dari pengguna. Misalnya aplikasi yang digunakan untuk Pemda Jawa Timur tidak harus sama dengan Pemda Jawa Barat, bisa jadi karena banyaknya unit kerja di Jawa Timur lebih banyak atau alasan lainnya.
4. User friendly. Aplikasi yang dibuat tidak ribet, tapi mudah dibaca dan dipahami oleh pengguna. Menu-menu yang dipasang dalam aplikasi tidak rumit, tidak terlalu minim dan juga tidak terlalu banyak, karena kebanyakan menu akan membuat aplikasi terlihat rumit dan tidak efektif.

Modul-modul Dalam Aplikasi Simbarda

• 1. Modul Perencanaan yang dibuat berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD), dan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan:
  1.1. Mengisi kebutuhan barang yang memang belum ada sebelumnya.
  1.2. Mengganti kerusakan barang atau kehilangan barang yang sebelumnya sudah ada.
  1.3. Kebutuhan baru karena perkembangan teknologi.
  1.4. Penambahan pegawai atau terjadinya mutasi yang membutuhkan pembelian barang dan aset baru.
• 2. Modul Pengadaan. Setelah barang dibeli atau diadakan, maka harus dikelola mulai dari perincian barang, nilai nominal, unit kerja pengguna, jumlah dan sebagainya.
• 3. Modul Penyimpanan dan Penyaluran, dibuat untuk keperluan:
  3.1. Mengurus barang yang sudah ada, apakah disimpan di gudang atau di tempat lain, yang dicatat sebagai Barang Masuk.
  3.2. Mengatur penyaluran barang kepada unit-unit yang berkaitan dengan mencatat ke bagian Barang Keluar.
• 4. Modul Inventarisasi, untuk mencatat detail spesifikasi setiap barang yang disimpan dibuat per nama barang.